Jurnalis - Babang Desa Babang tempo dulu adalah satu wilayah kesatuan masyarakat yang dimulai dengan nama Dahengora yang diartikan sebagai pintu masuk, sebuah cerita berkumpulnya para kapita yang bermukim di desa ini, sehingga desa ini dirubah namanya lagi menjai desa babang yang artinya pohon bakau yang dipimpin oleh seorang kapita yang bernama Sagar Bahtar dan desa Babang dibagi lagi menjadi dua diantaranya bagian barat dipimpin oleh Kapita Matoro dan bagian timur dipimpin oleh Kapita Molle. Hal ini terbukti adanya situs-situs sejarah yang masih ada sampai sekarang yaitu antara lain ada sebuah batu yang berada di tanjung yang disebut tanjung mariparasi tempat terjadinya peperangan pada saat itu.
Desa Babang termasuk desa yang berada di wilayah bagian timur Kabupaten Halmahera Selatan. Desa Babang berdiri sekitar tahun 1910 yang dipimpin oleh Mahimo Manila Sagar seorang pria yang berasal dari Galela.
Sebagian besar tata permukiman desa Babang merupakan peninggalan masa lampau yaitu perpindahan penduduk dimana dari penjuru Galela dan Tobelo. Selain situs-situs sejarah terdapat pula situs-situs budaya yang masih dihormati dan dipelihara masyarakat, yaitu kapal bahtar yang sekarang telah menjadi batu yang berada di tanjung mariparasi.
Kepala desa yang pernah memimpin di desa Babang berturut-turut adalah sebagai berikut :
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Masa Jabatan
|
Keterangan
|
1
|
Doom maswara
|
Mahimo
|
1897 – 1912
|
Almarhum
|
2
|
Manila Sagar
|
Mahimo
|
1912 – 1930
|
Almarhum
|
3
|
Batawe Molle
|
Mahimo
|
1930 – 1940
|
Almarhum
|
4
|
Yakuba Suba
|
Mahimo
|
1940 – 1950
|
Almarhum
|
5
|
Salim Merek
|
Mahino
|
1950 – 1960
|
Almarhum
|
6
|
Minggu Malofo
|
Mahino
|
1960 - 1970
|
Almarhum
|
7
|
Said Gulinga
|
Mahino
|
1970 - 1980
|
Almarhum
|
8
|
Mohktar Lajima
|
Kepala Desa
|
1980 - 2005
|
Masih Hidup
|
9
|
Mohktar Lajima
|
Kepala Desa
|
1990 - 2003
|
Masih Hidup
|
10
|
Samsudin Daud
|
Kepala Desa
|
2003 - 2008
|
Masih Hidup
|
11
|
Iqbal Wangilobi
|
Kepala Desa
|
2008 - 2014
|
Masih Hidup
|
12
|
Ridwan Manila
|
Karateker
|
2015 – 2016
|
Masih Hidup
|
13
|
Ahmad Hi. Abu
|
Kepala Desa
|
2017 - 2022
|
Masih hidup
|
14
|
Sabtu A Kahar
|
Kepala Desa
|
2023
|
Masih Hidup
|
Sebagian besar wilayah desa Babang (sekitar 70 %) merupakan perkebunan Cengkeh. Tanaman ini diperkenalkan oleh orang-orang belanda pada masa penjajahan pembukaan perkebunan telah mengurangi areal hutan yang semula didominasi wilayah desa. Pembukaan lahan untuk tanaman pangan yaitu ubi kayu dan jagung serta padi mengurangi luas hutan dan juga mempengaharui terhadap persedian air tanah di desa.